kita rupanya sama sahaja.
mencurahkan segala warna hati di atas mukasurat kosong ini
dan aku bagaikan menyentuh bekas luka lama tatkala membaca setiap bait kata-kata yang tak terungkapkan
ah, sakit. terasa ngilunya.
mungkin harus saja ia hanya untuk ditulis kerana setiap ayatnya sudah menghiris hatiku baris demi baris
ditusuk pedang bilah demi bilah
sakitnya hanya Tuhan dan kau saja tahu,
tiada aku tertanggung.
namun setiap sakit yang kita alami memang selamanya eksklusif untuk kita saja lalu deritanya,
memikul bebannya,
merawat sakitnya.
dan aku bukanlah rumah sakit yang bisa menghuni ratusan pesakit yang tertumpas dengan keperitan itu
namun cukuplah aku sekadar tahu
bisanya ujianmu terangkat
saat adanya aku
dalam hidupmu.
No comments:
Post a Comment